siberinvestigasi.com ~ Takalar, 29 Juli 2025 - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Makassar terus berkomitmen dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya perempuan pengusaha ultra mikro, melalui program pembiayaan dan pemberdayaan yang menjangkau hingga wilayah Kabupaten Takalar. Melalui pendekatan menyeluruh, PNM tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga melakukan pendampingan melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) yang mencakup literasi usaha, literasi keuangan, dan literasi digital.
PNM Cabang Makassar telah menghadirkan layanan Unit Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) di 7 titik kecamatan di Takalar. Program PNM Mekaar memberikan layanan kepada perempuan pengusaha ultra mikro melalui pendekatan berbasis kelompok. Melalui sistem ini, nasabah PNM tergabung dalam kelompok kecil yang saling mendukung dalam menjalankan dan mengembangkan usaha. Hingga Juli 2025, PNM Cabang Makassar telah menyalurkan lebih dari Rp125 miliar kepada 36.500 perempuan pengusaha di Takalar sebagai wujud nyata komitmen PNM dalam memperkuat ekonomi keluarga dan mendorong kemandirian finansial perempuan.
Pemimpin Cabang PNM Makassar, Maimun Bakri, menyampaikan bahwa PNM hadir bukan hanya untuk memberikan akses permodalan, tetapi juga mengupayakan agar perempuan dari perkotaan hingga pelosok merasakan manfaat pemberdayaan secara menyeluruh. “Selain modal usaha, PNM juga memberikan berbagai pelatihan sesuai kebutuhan, seperti literasi keuangan, cara menentukan harga pokok penjualan (HPP), desain kemasan, pemasaran online dan offline, hingga pelatihan kepemimpinan dan soft skill. PNM juga memfasilitasi legalitas usaha melalui penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) secara gratis dan pembinaan nasabah sebagai Agen BRILink,” jelas Maimun.
Lebih lanjut, PNM Cabang Makassar mencatat hingga akhir 2024 telah menerbitkan 2.792 NIB dan mendampingi 788 nasabah menjadi Agen BRILink Mekaar di Takalar. Ini membuktikan bahwa PNM bukan sekadar lembaga pembiayaan, tetapi mitra pemberdayaan yang aktif membangun kapasitas pengusaha ultra mikro agar lebih mandiri dan naik kelas. Pelatihan dan fasilitasi perizinan usaha dari PNM dirancang agar nasabah tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dan berdaya saing.
Salah satu bukti nyata dampak PNM hadir dari kisah Ismawati Putri, nasabah PNM Mekaar asal Dusun Panaikang, Kecamatan Polongbangkeng Selatan. Bergabung dengan PNM sejak usia 17 tahun, Ismawati memulai usahanya dari jualan online kecil-kecilan. “Dulu saya hanya ambil barang kalau ada pesanan, tapi sejak bergabung di PNM Mekaar, omzet naik, bisa punya motor sendiri, beli handphone, stok barang di rumah, bahkan bisa menabung untuk bangun toko,” tutur Ismawati. Ismawati menyebut pendampingan dari PNM sangat membantunya menjadi lebih mandiri dan turut meringankan beban ekonomi keluarga.
PNM percaya bahwa pemberdayaan bukan sekadar memberi modal, tetapi membuka jalan bagi perempuan untuk mandiri sebagai pengusaha dan penggerak ekonomi keluarga. Setiap langkah pendampingan adalah bagian dari upaya menciptakan perubahan yang berkelanjutan. (Arsyad Sijaya)
Social Header