siberinvestigasi.com ~ Makassar, 13 Juli 2025 — Dunia penerbangan kembali tercoreng oleh kelalaian maskapai. Sejumlah penumpang Lion Air penerbangan pagi tujuan Makassar - Ternate harus menahan rasa kecewa dan amarah setelah pesawat yang seharusnya berangkat pukul 07.30 WITA mengalami delay hingga pukul 10.00 WITA. Ironisnya, penundaan tersebut terjadi tanpa adanya pemberitahuan resmi dari pihak maskapai kepada penumpang yang sudah menunggu sejak dini hari di bandara.
Suasana ruang tunggu bandara menjadi tegang dan panas. Salah satu penumpang yang melakukan transit dari Jakarta terlihat marah besar, meluapkan kekesalannya kepada petugas karena merasa dipermainkan. Ia mengaku telah mengatur seluruh jadwalnya secara ketat, dan delay tanpa informasi ini telah merusak seluruh rencana perjalanannya. Penumpang lain juga tampak frustrasi karena harus menunggu dalam ketidakpastian selama lebih dari dua jam.
Kekecewaan penumpang tidak hanya karena keterlambatan, tetapi karena tidak adanya empati dan komunikasi dari pihak Lion Air. Hingga pukul 09.00 WITA, tidak ada satupun perwakilan resmi dari maskapai yang menjelaskan alasan keterlambatan atau memberikan permintaan maaf secara langsung kepada para penumpang. Banyak yang mengeluh karena tidak mendapat kompensasi atau sekadar minuman sebagai bentuk tanggung jawab.
Insiden ini menjadi potret buram pelayanan transportasi udara di tanah air. Maskapai sekelas Lion Air dianggap telah mengabaikan kenyamanan dan hak-hak konsumen, padahal sudah seharusnya profesionalisme menjadi prioritas utama dalam industri penerbangan. Ketidakjelasan informasi dan kurangnya tanggung jawab publik menambah luka dalam citra maskapai yang sudah berkali-kali diterpa masalah serupa.
Masyarakat dan para aktivis perlindungan konsumen mendesak Kementerian Perhubungan untuk turun tangan mengevaluasi kinerja Lion Air. Ketidakdisiplinan dalam jadwal penerbangan dan buruknya komunikasi terhadap penumpang adalah bentuk pelanggaran serius yang dapat menimbulkan kerugian materi dan psikologis. Dunia pun menyaksikan, bagaimana sebuah maskapai bisa begitu mudah mempermainkan waktu dan harapan banyak orang tanpa rasa bersalah.
(Arsyad Sijaya)
Social Header