siberinvestigasi.com ~ Takalar, Tana-Tana – Proyek rehabilitasi SDN 20 Tana-Tana yang seharusnya menjadi langkah positif dalam meningkatkan fasilitas pendidikan justru menuai polemik. Sejumlah material bangunan berupa seng bekas dan balok kayu dilaporkan hilang dan diduga telah dijual oleh kepala sekolah tanpa sepengetahuan kontraktor yang bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut.
Kontraktor yang menangani proyek ini mengungkapkan bahwa mereka baru menyadari kehilangan material saat akan menggunakannya kembali dalam proses rehabilitasi. Padahal, sesuai prosedur, material bekas yang masih layak pakai tetap menjadi bagian dari pekerjaan dan dikelola oleh kontraktor hingga proyek selesai. Namun, sebelum mereka sempat mengamankan barang-barang tersebut, kepala sekolah diduga telah mengambil dan menjualnya tanpa koordinasi.
dan mengatakan sudah di berikan izin oleh Kabid Aset imbuhnya pada sang kontraktor yang jelas jelas dirugikan. Dikarenakan masih banyak balok yang layak pakai,
Tindakan tersebut tidak hanya merugikan kontraktor secara finansial, tetapi juga berpotensi menghambat proses rehabilitasi sekolah. Sejumlah pihak, termasuk warga sekitar dan tenaga pendidik, merasa kecewa dengan kejadian ini. Mereka mempertanyakan alasan kepala sekolah melakukan hal tersebut, mengingat tujuan utama proyek ini adalah demi kenyamanan dan kemajuan para siswa.
Hingga saat ini, belum ada klarifikasi resmi dari pihak sekolah terkait dugaan penjualan material bangunan ini. Sementara itu, kontraktor berencana melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang agar mendapatkan kejelasan dan pertanggungjawaban. Masyarakat berharap kasus ini segera diselesaikan agar proses rehabilitasi sekolah dapat kembali berjalan tanpa hambatan demi masa depan pendidikan anak-anak di SDN 20 Tana-Tana.
Penulis. : Arsyad Sijaya
Editor : Herniaty AS
www.siberinvestigasi.com
Social Header